Slide # 1

WELCOME

“Im thankful for this moment coz i know that i grow a day older and see how this sentimental fool can be” -Dee

Slide # 2

WELCOME

“Im thankful for this moment coz i know that i grow a day older and see how this sentimental fool can be” -Dee

Slide # 3

WELCOME

“Im thankful for this moment coz i know that i grow a day older and see how this sentimental fool can be” -Dee

Slide # 4

WELCOME

“Im thankful for this moment coz i know that i grow a day older and see how this sentimental fool can be” -Dee

Slide # 5

WELCOME

“Im thankful for this moment coz i know that i grow a day older and see how this sentimental fool can be” -Dee

Sabtu, 14 April 2018

Minggu cerah di bulan April

satu minggu di bulan April, aku memulai hari ku dengan perasaan bahagia. lari dan senam pagi bersama kedua adik adik kosanku di saparua, pulangnya minum jamu di depan gereja kemudian lanjut sarapan mie di kosan. (gak tahan udah lapar banget jadi pilih yang praktis)

setelah sarapan aku mengistirahatkan badanku yang masih lelah, kemudian menyalakan laptop dan memeriksa ulang BAB 1 yang akan aku print, juga melengkapi beberapa persyaratan untuk seminar.

setelah itu, aku mendengarkan musik yang aku suka di kamar ku dengan speaker dan melanjutkan aktifitas dengan membereskan barang-barang yang akan aku bawa pulang ke rumah kedalam dus dus, membersihkan kamar dari debu karna jika tidak hidungku yang sensitif ini bakalan berulah lagi. setelah itu mengganti sprei kasur, membereskan baju kotor untuk di laundry, mencuci pakaian dalam.

ah, hari ini sangat menyenangkan. aku mandi mendinginkan fikiranku. setelah badan terasa segar, aku mencuci piring kotor, mencuci beras untuk dimasak, dan menyiapkan makanan untuk nanti sore bisa aku makan. kemudian melanjutkan dengan maskeran untuk beristirahat.

minggu ini seperti halnya minggu minggu produktif ku yang lain. bedanya, aku senang karna besok senin aku akan daftar seminar proposal.

you did great, yasmin!

Senin, 09 April 2018

sedikit curhat tentang masa muda

sejak bulan November tahun lalu, fikiranku mulai kembali dipenuhi oleh kecemasan. bukan tentang siapa, tapi tentang apa. aku hanya cemas dengan masa depanku, satu satunya hal yang memenuhi fikiranku sejak November dan sedikit membuat hidupku aga membingungkan jadi seperti saat ini adalah fikiran akan cita-cita dan harapanku, tujuan, untuk apa aku ada disini sekarang. saat November itu, sebagian temanku mulai mencuri start untuk mengerjakan tugas akhir. tapi aku, dibanding dengan ikut mengerjakannya malah menarik diri, kalau orang mungkin bilang itu kalah sebelum bertanding, tapi ya beginilah aku pada saat itu, payah, terlalu banyak kecemasan seperti biasa, tidak percaya dan tidak menyayangi diriku sendiri.

dimulai saat Desember tepatnya, aku berhenti untuk menghubungi orang orang dimasa laluku, bukan cuma satu orang tapi hampir semuanya. itu adalah saat dimana aku sedang merenungkan "aku ini siapa?", "apa yang aku mau?". bahkan bukan hanya orang-orang dimasa laluku tapi juga teman teman ku sekarang. iya, aku tau itu akan menimbulkan beberapa kesalahpahaman, bulan bulan itu aku menjadi begitu sensitif. tapi sungguh, aku benar benar tidak peduli apa yang akan orang fikirkan kepadaku. karena fikiran ku telah kacau.

Desember tahun lalu adalah bulan dimana aku memasuki usia 21 tahun, dua. puluh. satu. adalah fase remaja akhir (adolesensi akhir) berasal dari bahasa latin adolescere, yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”, mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik. dimana saat usia ini rata-rata setiap remaja memasuki tingkat akhir pembelajaran. terlalu tua bagi anak-anak sekolah, orang tua menganggapnya hampir dewasa dan berada diambang perbatasan untuk memasuki dunia kerja orang dewasa, juga masih terlalu muda bila berada di dunia kerja orang dewasa.

mungkinkah itu alasan mengapa aku cemas, selain karna aku yang mulai memikirkan tentang arah tujuan hidup ku? sedikit curhat tentang masa muda, ya.. aku kini sadar aku sudah bukan gadis remaja lagi yang selalu berfikir sesuatu hal dapat dibiarkan berjalan mengikuti arus yang mengalir.

aku merenung dan mengisi penuh jadwal bulan Januari juga kabur ke Belitung di bulan Februari. aku bahkan hampir tidak pernah diam seharian di rumah dan kosan sejak Desember-Februari. aku tidak peduli siapapun dan apapun lagi, aku hanya butuh liburan! aku tidak ingin bertemu siapapun, aku hanya ingin sendiri.

November, Desember, dan mulai masuk bulan Januari, aku semakin yakin bahwa aku harus memulai hidup baru. "seperti.. kau tahu kan rasanya saat suatu hal telah berjalan begitu rumit dan dibiarkan terlalu lama dan kau benar benar tidak bisa berbuat apa-apa sekalipun kita tau apa yang seharusnya kita lakukan? seperti halnya sebuah tali yang menjadi rumit, kita tidak bisa untuk meluruskannya lagi. maka, satu satunya hal yang dapat kita lakukan adalah menggunting tali itu, atau meninggalkannya begitu saja."
dan aku mengambil satu kesimpulan pendek saat itu, bahwa aku tidak berarti. aku harus menarik diri dari semuanya sebelum semuanya menjadi bertambah kacau. oh iya, bahkan sebenarnya tentang "hal itu", aku sudah mulai berhenti menulis sesuatu yang tidak berguna sejak tahun lalu, sampai akhirnya januari aku janji, itu adalah yang terakhir kalinya.

dan kembali ke akhir bulan Februari. saat aku kembali dari liburanku, dari renunganku. semua hal tiba tiba menjadi berbeda, banyak hal yang berubah, banyak peristiwa peristiwa yang terjadi yang sebenarnya aku tidak peduli karna sejak November tahun lalu, aku sudah memutuskan untuk memulai hidup yang baru. karena saat itu aku mulai berdoa kepada Tuhan yang terbaik untukku (termasuk soal karir), dan Tuhan menunjukanku jalan ini. maka, kita simpulkan, Tuhan anggap kamu tidak baik untukku kan? bukan berarti kamu jahat, kita hanya harus berhenti saling menyalahkan. dan sampai saat ini aku bertanya-tanya kenapa, kenapa, kenapa semua hal ini menjadi begitu bertepatan, seakan berhubungan.. beberapa bulan saat aku memutuskan untuk berhenti, ternyata benar benar berhenti. kalau boleh ditanya perasaanku sekarang, aku lega, banget.

Maret 2018, aku akui setiap aku kembali dari liburan jauh ku. aku seperti mengumpulkan potongan puzzle, aku mengumpulkan sedikit demi sedikit kepercayaan diriku. dan tebak, siapa yang dengan berani mencintai diriku sekarang? aku. (hehehe) aku putuskan untuk memulai mencintai diriku sejak Maret 2018, aku berjanji kepada diriku untuk berusaha menghilangkan fikiran fikiran negatif "hey jiwa, kamu itu berharga dan layak untuk berjuang dan di perjuangkan atas apapun". akhirnya, Maret 2018 aku baru mulai menyentuh soal skripsi, untuk pertama kalinya. satu lagi yang harus aku tulis disini, selain dari proses mengumpulkan keping kepercayaan diri dari belitung adalah perasaan terimakasih ku untuk saudara sepupu yang tidak ada hentinya menyemangati aku hingga akhirnya aku mendaftarkan sebuah judul skripsi. gila nggak sih, alasan aku ngaret sampai maret hanya karna aku nggak berani ngomong sama dosen, nggak berani ajakin dosen diskusi karna aku nggak percaya diri untuk berbicara soal sesuatu yang udah aku siapkan. meskipun harus dipaksa dulu, sampai dia menyiapkan kata-kata apa yang harus aku bilang ke dosen karna aku begitu payah dalam bersosialisasi. sebegitunya. tapi ya memang harus begitu, harus dipaksakan karna setelah dijalani ternyata tidak seburuk yang aku fikir, apalagi saat bimbingan pertama minggu kemarin dan dosen pembimbingku memuji aku pintar dan menyuruhku segera menyiapkan lembar pengesahan. oh, ini benar benar tidak seburuk yang aku fikir. dan mungkin seharusnya aku bisa menyelesaikan bab 1 dalam 2 minggu. bener kata orang "skripsi itu yang susah malesnya"
aku bangga dengan diriku sendiri, mulai saat ini aku harus banyak banyak memuji diriku sendiri, bahkan aku berfikir rasa sombong itu perlu juga untuk membangun kepercayaan diri.

sejujurnya aku bersyukur aku mengambil waktu break untuk liburan ke Belitung sebelum kemungkinan kemungkinan buruk bisa terjadi, seperti yang aku bilang semua ini seperti sudah direncanakan oleh Tuhan Yang Maha Baik.

sekarang aku tidak menyesali apapun lagi, aku sudah berdamai dengan masa mudaku. tarik nafas dalam dalam, relax. dan aku akan baik baik saja.

-

aku. tidak. bisa. membenci. siapapun. yang. menyakitiku.

aku. lebih. memilih. untuk. membenci. diriku. sendiri.

aku. selalu. berakhir. dengan. menyalahkan. diriku. sendiri.

tapi aku tidak akan membiarkan siapapun menghina tulisanku, yang walaupun kacau dan banyaknya tidak penting ini. karna ini adalah satu satunya media dimana aku bisa mengekspresikan perasanku, seperti melepaskan sebuah beban. tulis, dan lupakan. tulis, dan maafkan.
aku tidak begitu suka membaca, aku hanya suka menulis hal hal yang tidak jelas, hari hari menyenangkan, hari hari buruk, catatan kuliah, jadwal kuliah, isi seminar, dan lain-lain. aku menuliskannya, sampai sempat aku berfikir kalau aku mati dan kalian ingin mengetahui sesuatu dari aku, kalian tinggal membuka draf di blog ini karna mungkin saja, mungkin.. aku menulis sesuatu tentang kalian.

Chat 3D

Club Cooee