Slide # 1

WELCOME

“Im thankful for this moment coz i know that i grow a day older and see how this sentimental fool can be” -Dee

Slide # 2

WELCOME

“Im thankful for this moment coz i know that i grow a day older and see how this sentimental fool can be” -Dee

Slide # 3

WELCOME

“Im thankful for this moment coz i know that i grow a day older and see how this sentimental fool can be” -Dee

Slide # 4

WELCOME

“Im thankful for this moment coz i know that i grow a day older and see how this sentimental fool can be” -Dee

Slide # 5

WELCOME

“Im thankful for this moment coz i know that i grow a day older and see how this sentimental fool can be” -Dee

Sabtu, 20 Januari 2018

aku janji ini yang terakhir.

sepertinya sudah lama sejak aku menyimpan semua rahasia ini sendirian, beberapa memang aku tulis disini tapi itu untuk diriku sendiri. karna aku yakin tidak akan ada yang membacanya kecuali aku

aku janji ini yang terakhir, aku menuliskan semuanya disini hanya untuk membuat ku merasa lebih baik dan merasa tidak memiliki beban lagi.

menurutmu, mana yang lebih hebat saat ada seseorang yang mendonasikan 10rb dengan seseorang yang mendonasikan 500rb? tentu saja, kamu benar, 500rb lebih besar nilainya dibanding 10rb. tenang saja, aku tidak akan protes.

bicara soal usahaku, aku tau, bagimu aku tidak melakukan apa-apa. tenang saja, aku tidak akan protes.

tapi apakah kamu tau kalau seseorang yang mendonasikan 10rb itu telah mendonasikan semua kepunyaannya sedangkan seseorang yang mendonasikan 500rb hanya sebagian kecil dari kepunyaannya?

dan, apakah kamu tau betapa kerasnya aku telah berusaha. aku manusia yang terlalu takut untuk berinteraksi, bahkan hanya untuk berbicara dengan sahabatku sendiri pun aku gemetar. apalagi saat berhadapan dengan kamu? aku bahkan dengan tidak tau dirinya mengirimu pesan terlebih dahulu, dengan tidak tau malunya mereply story mu. (yang baru aku sadari sebagian besar aku yang memulai duluan). aku yang kapanpun, bahkan rela mengatur ulang jadwalku supaya bisa bertemu dengan kamu. aku yang bahkan sempat berbulan bulan takut keluar rumah dan takut untuk difoto karna merasa insecure, berani untuk menunjukan wajahku dihadapan kamu.

aku sadar selain keahlian sosialku yang sangat buruk, aku juga tidak mempunyai sesuatu untuk dibanggakan seperti kalian semua. maksudku, aku ini hanya membosankan.

sekarang kita mulai darimana ya,

aku tau aku bodoh, terlalu bodoh sampai aku percaya kalau apa yang dikatakan teman-teman mu tentang aku adalah benar. bahkan disaat aku berupaya untuk tau diri, dan selalu berkata kepada diriku sendiri "tidak mungkin, bagaimana bisa dengan orang seperti aku." atau "lupakan saja, itu hanya khayalanmu." . dengan siklus yang selalu sama, percaya - meragu - percaya - meragu. ah, bilang teman teman mu aku sudah tidak tahan dengan semua omong kosong mereka.

bertahun aku selalu berkata kepada diriku "hold on" , "please, don't fall in love with someone else." , kemudian menolak semua ajakan jalan dan bahkan mengabaikan chat mereka mereka hanya demi menjaga perasaan seseorang yang bahkan tidak tau aku ada.

aku mungkin sudah gila, saat aku dengan bodohnya tersenyum menatap poster yang ku beli saat bersama kamu sebelum aku memulai hariku yang aku simpan diatas kasurku, diatas lemariku, juga diatas kacaku. jadi katakan padaku satu hari yang mana kamu tidak terlintas difikiranku? kamu mungkin sekarang akan menganggap aku aneh saat tau aku telah diam-diam memfoto kamu, punggungmu. karna hanya itu yang bisa aku kagumi sejak dulu.

rasanya seperti baru kemarin sejak aku menulis surat kekagumanku padamu, yang belum pernah aku post dimanapun, dan tidak pernah aku beritahu siapapun. sampai sekarang masih tersimpan dalam draft, menunggu untuk ku beritahu bila telah saatnya. aku berani taruhan kamu bahkan tidak tau aku telah menulisnya jauh sebelum kamu memulai untuk mengirimi aku pesan pertamamu, 4 tahun lalu. hahaha

aku juga tidak tau kenapa aku masih menyimpan semua percakapan kita, bahkan sejak kita masih duduk di tingkat akhir sekolah. mungkin karna aku terlalu takut kamu tidak akan berbicara padaku lagi, dan karna bagiku semua hal itu sangat berharga.

aku ingat aku juga pernah dengan bodohnya menulis namamu di link prank teman sekelas kita, yang kalau tidak salah judulnya "seberapa cocok kamu dengan dia?" ya kira-kira seperti itu. aku tidak tau apakah dia pernah memberitahukannya padamu? hahaha. malu, banget.

oh mungkin aku juga telah gila saat kamu berkata kamu menyukai aku, Demi Tuhan aku menyesali respon ku saat itu, aku sangat sangat sangat menyesalinya sampai rasanya ingin selalu mengutuk diriku sendiri. aku tidak terbiasa berkata "aku suka kamu" kepada seseorang, atau lengkapnya "aku juga suka kamu, dari dulu. bahkan sejak kamu masih suka nginep di rumah sahabat kamu itu" , aku harap kamu mengerti saat itu.

aku juga selalu berjanji pada diriku sendiri, kalau kamu dengan berani mengucapkan kata kata itu lagi kepadaku, aku akan langsung menjawab dengan benar kali ini bahkan ketika kamu belum menyelesaikan kalimatmu.
"aku juga suka kamu, dari dulu, sampai sekarang. dari sejak kita kelas 2 dan kamu masih sama mantan kamu. bahkan pas kamu curhat sama anak-anak lain di bus waktu study tour. aku yang cuma bisa diam di tempat dudukku berharap bisa dengerin obrolan kalian, tapi aku sadar kita ngga deket dan kita belum pernah ngobrol saat itu. aku suka kamu, suka banget sampai pas aku baca rectoverso bagian hanya isyarat kelas 3, aku langsung kefikiran kamu. aku cuma bisa nikmatin punggung kamu, dan bagi aku dengan tau warna bola mata kamu aja udah cukup."

aku selalu ingin bertemu kamu, hingga beberapa kali mengatur ulang jadwalku.
kamu ingat waktu itu kita dan teman teman lain janji untuk main trus akhirnya nonton film di bec? siangnya aku dan teman teman dekat di kampus ku sudah disana karna saat itu salah satu temanku berulang tahun dan mengajak kita menonton, aku bilang mereka nanti sore aku ada janji dengan teman teman SMA jadi tidak bisa lama lama. setelah acaraku dengan teman kuliah selesai, tidak lama kalian semua datang dan kalian sepakat untuk menonton film yang beberapa jam lalu telah aku tonton.  ah tidak apa fikirku, asal bertemu dengan kamu aku senang, aku tidak peduli jika harus menonton ulang film yang sama dalam satu hari, juga pura-pura tidak tau jalan ceritanya.
atau, apa kamu masih ingat waktu itu reuni SMA kita. aku bilang pada teman teman lain aku tidak bisa hadir, karna sampai hari terakhir bazzar itu pun aku masih ada ujian. tapi saat itu kamu bertanya tentang kehadiranku disana. kamu terlihat kecewa tau aku tidak akan hadir (ya, lagi lagi aku terlalu banyak menghayal) dan aku yang ingin bertemu dengan kamu, akhirnya memesan travel dan berangkat tepat setelah ujian ku selesai. aku bahkan langsung turun di SMA kita, tanpa pulang ke rumah terlebih dahulu. padahal hari itu aku sekeluarga berencana akan ke luar kota malamnya, aku bilang ayahku aku tidak bisa berangkat malam itu karna acara ini 3 tahun sekali.

aku bukan manusia bodoh, karna aku adalah definisi dari bodoh itu sendiri. kamu yang selalu membuat aku merasa tidak pernah cukup baik, tidak pernah pantas. aku juga tidak ingin dikasihani oleh siapapun, jadi tolong jangan kasihani aku karna kamu telah berhasil membuatku merasa menjadi satu satunya yang merasa hampir gila.

aku tidak akan protes atas apa yang kamu fikir tentangku setelah ini, kamu pun tidak perlu protes saat aku berkata kamu tidak berusaha atas apapun. oh ya aku lupa menggaris bawahi kalau kamu mungkin bisa dengan mudah berbicara begitu tanpa harus befikir, jadi untuk apa kamu berusaha? kamu mungkin akan berfikir dirimu itu keren karna disukai oranglain, atau mungkin merasa jijik karna aku adalah salah satu bagian dari oranglain itu. atau kamu mungkin juga akan berfikir kalau setelah ini aku akan mengira kamu sama seperti yang lainnya. mana mungkin, kamu bahkan yang terburuk diantara mereka yang berusaha untuk ku.

seperti katamu, aku tidak akan menyebutmu pemberi harapan palsu. karna semua itu sebenarnya berasal dari imajinasi ku saja. kamu tidak jahat, kamu hanya tidak mengerti.
sekarang jelaskan padaku, bagian mana dari kamu tidak mengerti yang tidak kamu mengerti? hahaha.
terdengar seperti sesuatu bukan?

lagipula kamu benar, kita tidak memiliki banyak hal untuk di kenang. kita juga tidak pernah sedekat itu sebenarnya. aku bahkan tidak seperti teman teman mu yang pintar dan bisa kau kagumi.

tapi aku janji ini yang terakhir, menurutku sangat wajar bila aku menangis. biarkan aku merasa sedih karna harus mengakhiri semua rahasia ku selama 4 tahun. tapi setelah ini, aku janji aku tidak akan pernah menulis tentang mu lagi.

silahkan nikmati kebahagiaanmu, kebebasanmu. aku tidak akan hidup dalam bayanganmu lagi.

----
Man Upon the Hill by Stars and Rabbit

Hey man upon the hill, up here…
I used to write you
You loved the way I watch the sun
Through my, finger

We spent sometimes to the day we met.

Can I fall into your consellation arm?

...
We drove in the wind
Opened the window

Waved to nothing

Just keep us awake
We drove under the heavy rain
Soaking wet yes

We laughed at it yet
And tell me more your constellation arm...

...
And we danced in the room
Grew our heart a bloom

I stop right there!
You've found a new home
And I should be happy…

I should be happy.

----
masih banyak hal yang ingin aku jelaskan, tapi aku rasa ini sudah cukup mewakili semuanya. yang jelas aku bukan orang yang bakal menyukai dua orang secara bersamaan, atau menyukai oranglain saat aku sedang bersedih karna seseorang lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Chat 3D

Club Cooee